Diaspora Indonesia Promosikan Kebersamaan pada Hari Harmoni di Australia

By Admin

nusakini.com--Diaspora Indonesia di Sydney, Australia, mempromosikan kebersamaan pada kesempatan perayaan Hari Harmoni oleh Dewan Kota Georges River di Hurtsville Entertainment Centre (sekitar 16km dari Sydney CBD) pada pekan lalu.

Konsul Jenderal RI Sydney, Heru Subolo, didampingi dua orang Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya, Zani Murnia dan Hermanus Dimara, serta beberapa staf KJRI Sydney turut menghadiri acara perayaan keberagaman dan harmoni tersebut. 

Sekitar 20 anggota komunitas dan diaspora Indonesia menampilkan musik Angklung di depan lebih dari 300 orang dari berbagai latar belakang yang tinggal di wilayah Georges River. Selain pertunjukan Angklung, seorang penyanyi Indonesia yang tinggal di Sydney, Theresia Tomahu tampil menyanyikan beberapa lagu Indonesia dan lagu pop internasional. Turut memeriahkan juga perayaan Hari Harmoni tersebut adalah anggota dari komunitas budaya yang berbeda, termasuk dari komunitas First Nations, Irlandia, Tiongkok, Yunani, Makedoni, orang Libanon, India dan Nepal. 

Selebrasi oleh Dewan Kota Georges River dimulai jam 10 pagi dengan “welcome to country” oleh tetua First Nations, diikuti beberapa sambutan lainnya mengenai pentingnya kebersamaan, baik oleh wakil dari Pemerintah NSW dan organisasi- organisasi terkait. Walikota Georges River, Kevin Greene juga memberikan sambutan. 

​“Cuaca di luar mungkin dingin dan basah karena sedang hujan, namun kita semua dihangatkan oleh kekuatan dan rasa komunitas yang ada di sini hari ini”, ungkap Walikota. Walikota Greene merujuk pada keberagaman sosial budaya di Georges River, yang secara signifikan lebih tinggi dari pada rata-rata negara bagian terkait jumlah migran yang tinggal di daerah tersebut. 

Terkait migrasi dari Indonesia ke Australia, arus migrasi besar pertama terjadi dipertengahan tahun 1970-an dengan mayoritas orang Indonesia datang sebagai akademisi yang diberikan beasiswa oleh Pemerintah Australia, dan gelombang migrasi besar lainnya terjadi tahun 1980-an. Saat ini, sekitar 30, 000 orang Indonesia tinggal di daerah NSW, berkontribusi secara signifikan pembangunan tatanan multikultur di Australia. 

Hari Harmony bertujuan merayakan keragaman budaya di Australia dan untuk menciptakan komunitas yang inklusif di mana orang-orang bisa tinggal dan bekerja sama tanpa konflik di bawah tema “everyone belongs”.(p/ab)